Raja Di Indonesia Yang Masih Hidup
Hewan-hewan tersebut dianggap keramat dikarenakan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat ataupun kepercayaan-kepercayaan dari agama. Selayaknya manusia, hewan juga makhluk hidup ciptaan Tuhan yang memiliki kehendak menentukan nasibnya sendiri.
Gajah dianggap hewan keramat di berbagai negara seperti di India dan di Thailand. Bahkan ditemukan di beberapa kuil yang berada si selatan India masyarakat sedang memujanya. Dalam mitologi Hindu, gajah dianggap sebagai reinkarnasi dewa Ganesha, Dewa ini merupakan anak dari Dewa Siwa yang memiliki wujud manusia berkepala gajah yang sedang menunggangi seekor tikus bernama Bandicoot.
Masyarakat India selalu merayakan pemujaan terhadap Dewa Ganesha di setiap tahunnya, di banyak kuil peziarah pun kerap kali meminta keberkahan dari sang gajah tersebut. Selain itu masyarakat juga menjadikan gajah sebagai lambang ketenangan, kekuatan, kebijaksanaan, dan kerajaan.
Hampir mirip dengan India di Thailand gajah juga termasuk hewan yang dikeramatkan. Hal tersebut berkaitan dengan kemakmuran kerajaan dengan perlambangan gajah yang dihormati selama lima ribu tahun.
Bahkan gajah putih dijadikan simbol Negara Thailand, dan pada tahu 1971 siluet gajah digunakan sebagai bendera negeri tersebut.
Tidak hanya gajah, di India sapi juga termasuk salah satu hewan yang dikeramatkan. Saking keramatnya di India sangat sulit menemukan daging sapi. Hal tersebut dikarenakan agama Hindu, Jainisme, dan Zorowastrianisme sangat menghormati hewan satu ini.
Namun bedanya sapi di India tidak dipuja seperti gajah walaupun banyak patung yang berbentuk sapi disana, karena masyarakat disana tidak menganggap sapi sebagai dewa. Masyarakat India hanya menganggap sapi sebagai simbol kehidupan yang suci sehingga harus dilindungi dan dihormati.
Dengan begitu setiap tahun di India memiliki tradisi memandikan dan merias sapi. Ketika berkunjung ke India maka akan muncul pemandangan sapi-sapi yang berkeliaran di jalan atau di pasar. Hal tersebut merupakan biasa karena mereka dianggap selayaknya seorang ibu.
Kucing merupakan salah satu hewan keramat bagi orang-orang Mesir kuno. Orang-orang Mesir kuno memuja kucing karena dapat mengendalikan tikus dan juga ular berbisa. Berkat adanya kucing masyarakat Mesir kuno terbebas karena adanya kedua hama tersebut.
Pada waktu itu membunuh kucing dapat berujung hukuman mati bagi pelakunya. Selain itu bagi orang Mesir Kuno kucing juga dianggap sebagai hewan pembawa keberuntungan.
Bahkan di Indonesia kucing juga dianggap sebagai hewan yang sakral. Karena kesakralan tersebut ketika ada kucing yang tertabrak atau dibunuh maka orang tersebut akan terkena batunya. Disisi lain ketika ada kucing yang mati, maka kucing tersebut juga akan dikubur selayaknya manusia.
Tak hanya kucing, anjing merupakan hewan terdekat dengan manusia. Di Nepal anjing menjadi hewan yang keramat. Dalam festival Hindu kukur tihar yang berlangsung selama 5 hari, anjing akan dipuja dan diperlakukan dengan lembut. Merek akan menghormatinya dengan cara menghias anjing dengan kalung bunga marigold, memakaikan tilak serta batang dupa yang menyala.
Dalam budaya Hindu monyet dianggap sebagai titisan dewa. Selain menganggap hewan satu ini merupakan salah satu warisan dunia mereka juga memiliki Dewa Hanoman yang berwajah monyet disegani dan dipuja di seluruh India.
Di sisi lain, saat berada di kawasan Kathmandu, tepatnya di lembah Nepal, disana akan menjumpai sebuah kuil yang bernama Monkey Temple. Di kuil itulah monyet memiliki kedudukan yang sangat terhormat dan keramat.
Dua Negara yang menganggap harimau sebagai hewan sakral adalah China dan Korea. Di China, harimau tidak hanya menjadi bagian zodiak. Melainkan hewan ini merupakan salah satu dari 4 dewa kayangan yang sangat kuat. Dewa tersebut bernama Byakko memiliki tugas menjaga pengajaran kemanusiaan serta para hewan dan penguasa gunung.
Dalam beberapa kasus, harimau juga berkaitan dengan perang. Maka dari itu pasukan tentara Cina pada kekaisaran masa lalu menggunakan harimau sebagai simbolnya.
Sementara di Korea harimau menjadi simbol kekuatan dan keberanian serta diyakini dapat menghalau kejahatan dan membawa keberuntungan.(rem)
Seperti Babi rusa, tapir juga menyerupai babi kecuali untuk satu fitur utama, yaitu memiliki belalai pendek seperti gajah yang mereka gunakan untuk mengambil makanan untuk dimasukkan ke dalam mulut mereka.
Tapir juga menggunakan moncong panjang mereka sebagai snorkel saat berjalan di bawah air, salah satu hiburan favorit mereka.
Faktanya, tapir memiliki sejarah yang panjang dan membanggakan dalam catatan fosil, setelah pertama kali berevolusi di zaman Miosen, hingga 23 juta tahun yang lalu.
Mereka telah berevolusi menjadi banyak spesies sejak saat itu, meskipun hari ini hanya ada lima spesies tapir yang tersisa di seluruh Asia, Amerika Tengah dan Selatan.
Salah satu tempat terbaik untuk melihat tapir liar di Amerika adalah di Taman Nasional Corcovado di Kosta Rika yang menakjubkan. Mereka juga dapat ditemukan di seluruh Amazon Rainforest.
Semua orang akrab dengan beruang kutub yang ikonik akhir-akhir ini. Tapi ketika Anda melangkah mundur dan memikirkannya, mereka benar-benar terlihat seperti sesuatu yang bisa berkeliaran di gletser selama zaman es terakhir.
Sebenarnya, beruang kutub jauh lebih tua dari zaman itu. Pada tahun 2010, para ilmuwan menggunakan fosil tulang rahang beruang kutub yang ditemukan di Arktik Norwegia untuk menemukan bahwa hewan tersebut hidup sekitar 120.000 tahun yang lalu. Hewan-hewan ini telah berkeliaran di wilayah putih Utara setidaknya sejak saat itu.
Churchill Manitoba, di Kanada adalah salah satu hotspot bagi wisatawan yang ingin melihat makhluk langka ini, yang populasinya saat ini sedang menurun. Kota ini berspesialisasi dalam wisata beruang kutub.
Dalam menjalani hidup ini, kita dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi yang membuat kita tidak nyaman. Namun, begitulah hidup. Di sejumlah momen atau titik hidup, kita akan dihadapkan pada hal-hal berantakan dan tak menyenangkan. Selama kita masih bisa melihat sisi baik segala sesuatu dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman, maka kita punya kesempatan untuk memperbaiki hidup kita.
Yuk, jalani hidup dengan sebaik mungkin. Walau rasanya saat ini masih berantakan, yakinlah ke depannya masih ada hal-hal baik yang bisa kita hadirkan dan rasakan dalam hidup kita.
Raja Jawa menjadi perbincangan setelah disinggung oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Di Jawa, memang ada beberapa kerajaan yang masih eksis meskipun tidak memiliki fungsi pemerintahan.
Seperti diketahui, Bahlil terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar. Munas itu digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bahlil menegaskan partainya harus menjadi partai pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di pemerintahan selanjutnya.
"Karena itu, pemerintahan Pak Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Jadi kita harus lebih paten lagi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat membicarakan kepala pemerintahan itulah Bahlil melempar candaan soal 'Raja Jawa'. Dia mewanti-wanti para kader agar tak bermain-main dengan Raja Jawa itu.
"Soalnya, Raja Jawa ini, kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh, ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," kata Bahlil.
Raja Jawa pun menjadi perbincangan. Lalu siapakah Raja Jawa yang dimaksud?
Bahlil berseloroh soal Raja Jawa ini memang dalam konteks berkelakar di hadapan para kader Golkar. Namun, jika merujuk pada sejarah Indonesia, Pulau Jawa memang pernah dipimpin oleh raja-raja.
Seperti ditulis Bernard HM Vlekke dalam buku 'Nusantara: Sejarah Indonesia', di tanah Pulau Jawa pernah berdiri beberapa kerajaan besar. Dari Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Singasari, Kerajaan Majapahit, Kesultanan Demak, Kerajaan Mataram Islam, Kesultanan Cirebon, hingga Kesultanan Banten.
Adapun dari beberapa kerajaan tersebut, hingga hari ini ada yang masih eksis keberadaannya. Namun, yang masih eksis dan memiliki fungsi pemerintahan adalah Kesultanan Yogyakarta, yang merupakan bagian dari Kerajaan Islam Mataram.
Hal ini dijelaskan oleh salah satu Pangeran di Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Panembahan Pakoenegoro atau Raden Mas Hartawan Candra Malik. Pria yang juga dikenal sebagai budayawan ini menjelaskan bahwa raja-raja Jawa masih eksis hari ini. Mereka berkumpul dalam sebuah majelis.
"Banyak. Beliau-beliau berkumpul dalam Majelis Agung Raja dan Sultan (MARS) Indonesia. Selain itu, ada sejumlah perkumpulan yang beranggotakan raja, sultan, keluarga, dan/atau kerabat kerajaan," katanya kepada detikcom, Kamis (22/8/2024).
Dia menyebut beberapa yang masih eksis seperti Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, Puro Mangkunegaran, Keraton Cirebon, dan Kasultanan Banten. Kesultanan Yogyakarta satu-satunya yang memiliki hak istimewa mengelola pemerintahan. Sedangkan yang lain memiliki fungsi kebudayaan.
Lantas, siapa saja raja yang memimpin kerajaan ini?
-Kasultanan Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Keraton Solo dipimpin oleh Sampeyan Ndalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII-Puro Mangkunegaran dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X atau Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo-Keraton Cirebon dipimpin Sultan Sepuh Aloeda II atau Raden Rahardjo-Kasultanan Banten dipimpin Sultan Banten Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni
Apa kata pakar soal istilah Raja Jawa ini? Baca halaman selanjutnya.
KOMPAS.com - Hiu megamouth merupakan salah satu spesies hiu yang paling besar dan langka di dunia. Hiu ini hidup juga di perairan Indonesia. Namun, populasinya di Indonesia diperkirakan hanya kurang dari 5 ekor.
Hiu megamouth pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Nama latin hiu megamouth adalah Megachasma pelagios. Hiu ini secara berurutan berada di dalam ordo Lamniformes, famili Megachasmidae, genus Megachasma, dan spesies pelagios. Nama ini diberikan sesuai dengan karakter fisik utamanya yaitu bermulut besar.
Saat ini, status hiu megamouth di Red List IUCN adalah least concern atau belum terancam punah. Walaupun begitu, data menunjukkan populasi hiu ini sangat sedikit di perairan dunia.
Hiu megamouth diperkirakan memiliki populasi yang jauh lebih tinggi. Namun, hanya sedikit hiu megamouth yang berenang mendekati laut atas sehingga banyak yang tidak terdeteksi.
Data Florida Museum menunjukkan hingga tahun 2019 hanya terdapat 69 laporan penemuan hiu megamouth di seluruh dunia. Populasi hiu ini tersebar Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik.
Di Samudera Pasifik, kita bisa menemukan hiu megamouth di Jepang, Indonesia, Filipina, Hawaii, dan California, Amerika Serikat. Sedangkan di Samudera Atlantik, kita bisa menemukannya di Brazil dan Senegal.
Hiu megamouth termasuk ke dalam jajaran hiu terbesar di dunia. Spesimen terbesar yang pernah ditemukan memiliki berat hingga 1.215 kilogram. Walaupun begitu, hiu ini adalah hiu terkecil di antara tiga spesies hiu penyaring.
Hiu penyaring menjelaskan bagaimana hiu ini makan. Hiu ini makan dengan membuka mulutnya yang lebar dan membiarkan semua hewan masuk ke dalam mulutnya yang kemudian akan disaring. Dua spesies hiu penyaring lainnya yang lebih besar adalah hiu paus dan basking shark.
Panjang tubuh hiu megamouth sekitar 5 meter. Ukuran mulutnya yang besar bisa mencapai lebar 1,3 meter. Ini juga menjadi karakter tubuhnya yang khas. Tubuhnya besar di bagian mulut dan kepala, kemudian mengecil menuju ke bagian ekor.
Baca juga: Benarkah Nenek Moyang Hiu Putih adalah Megalodon?
Hiu megamouth adalah hewan diurnal. Pada siang hari, hiu megamouth akan berenang di kedalaman 12 sampai 25 meter di bawah permukaan air laut. Namun, begitu malam datang, ia akan menyelam hingga kedalaman 120 sampai 160 meter di bawah permukaan air laut.
Terbatasnya jumlah hiu megamouth membuat informasi mengenai spesies ini masih sangat terbatas. Apakah kamu tertarik untuk meneliti hiu megamouth?
Jakarta - Di sekeliling kita ada berbagai jenis hewan mulai yang jinak sampai hewan liar, hewan yang berukuran kecil hinggap hewan yang memiliki ukuran yang besar. Namun ada juga hewan-hewan yang dianggap keramat atau yang dianggap suci, berikut dirangkum hewan-hewan yang dianggap keramat.